Rabu, 23 Desember 2015

Analisa sosial dalam berita

Analisa sosial dalam berita




Perlunya analisa sosial dalam berita adalah agar kita memilikki gambaran tentang sudut pandang masalah yang akan kita angkat dan tidak menyimpang atau keluar dari permasalahan yang kita bahas, sehingga sudut pandang permasalahan yang kita bahas dalam berita itu dapat dipahami oleh khalayak atau pembaca. Bagaimana cara agar kita bisa menganalisa tersebut? Yaitu dengan cara sering melakukan diskusi bersama, menacari dan mengembangkan lebih dalam tentang sudut pandang masalah tersebut sehingga kita mampu berpikiran kritis.Apa dampak positif dari kegiatan analisa tersebut? Yaitu kita menjadi lebih paham tentang kode etik menulis berita dalam dunia jurnalis dan tidak asal menulis. Adakah kendala dari analisa berita tersebut? Pasti ada, karena dalam menganalisa berita dibutuhkan pemikiran menganalisa yang kuat tidak sekedar menuliskan informasi yang kita dapat, tetapi dipilah pilah lagi informasi tersebut. Jika di latih diskusi terus menerus pasti lambat laun kemampuan analisa berita juga meningkat.


Inten Tamimi
Baca selengkapnya
Menulis tidak sekedar menulis

Menulis tidak sekedar menulis


Apa yang diperlukan untuk menulis?
Banyak hal yang perlu dilakukan sebelum seorang penulis menghasilkan sebuah tulisan. Tulisan yang baik dapat dihasilkan dari proses pencarian ide, kemudian menentukan permasalahan, menentukan sudut pandang, menentukan orang - orang yang terlibat hingga dapat menentukan siapa narasumber yang akan diwawamcarai. Hal ini perlu dilakukan untuk menghasilkan tulisan yang sesuai dengan kaedah.
"Sebelum menulis diperlukan riset terlebih dahulu mengenai apa yang akan kita tulis. Jangan sampai kita datang ke TKP atau narasumber tanpa mengetahui apa yang akan kita lakukan. Observasi dan studi pustaka sangat diperlukan agar kita bisa membuat daftar pertanyaan yang akan kita ajukan kepada narasumber dan tidak mudah tergiring opini dari narasumber." Ujar Reza Aditya, Litbang Ecpose.
Dalam diskusi yang dilakukan di sekret Ecpose (20/12) tersebut, Reza Aditya membahas hasil tulisan anak magang Ecpose yang melakukan praktek sudut pandang di Pasar Tanjung. Hasilnya, masih terdapat kesalahan - kesalahan yang dilakukan oleh anak - anak magang. Mulai dari pemasukan kalimat sumbang, salah memahami konsep, hingga alur yang tidak mengalir.
Susahnya menulis memang dirasakan betul oleh anak - anak magang. Observasi selama 2 jam di pasar tanjung serasa tak cukup untuk menghasilkan sebuah tulisan yang baik. Hal ini karena anak magang tidak melakukan studi pustaka sebelumnya sehingga tidak memiliki gambaran umum mengenai fenomena fenomena yang terjadi di pasar tanjung. Mereka pun menyadari bahwa "menulis" bukanlah sekedar menulis.

Oleh : Savira Nurwahyuni


Baca selengkapnya
Tidak Sekedar Studi Lapang

Tidak Sekedar Studi Lapang



Pada Minggu pagi (20/12) setelah melakukan studi lapang tentang permasalahan yang ada di pasar tanjung, LPME Ecpose mengadakan diskusi. Diskusi yang berkaitan dengan masalah pemetaan sudut pandang dan permasalahan ini dilakukan karena kurangnya pemahaman beberapa anggota magang mengenai materi. Hal tersebut diketahui dari beberapa hasil studi lapang yang tidak maksimal.
Saat diskusi berlangsung ada beberapa pembahasan yang dilakukan. Pertama membahas tentang penjabaran masalah menyangkut 5w 1h yang menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kelancaran dalam penulisan. Setelah itu juga dibahas mengenai pemecahan permasalahan -permasalahan yang sudah didapat saat studi lapang di pasar tanjung.
Dari adanya diskusi juga dapat diketahui alasan beberapa anggota magang yang tidak berhasil dalam penulisan. Yang pertama kurangnya wawasan mengenai obyek yang akan dibahas sehingga sulit menentukan permasalahan yang akan dipilih. Kemudian kurang adanya narasumber sebagai penguat tulisan. Permasalahan yang diambil terlalu luas dan tidak memiliki fokus sehingga tidak memiliki isi saat disajikan juga menjadi kendala.
Sehingga dari diskusi ini dapat diketahui perlu adanya diskusi penentuan masalah dan sudut pandang dahulu sebelum melakukan studi lapang. Atau setidaknya perlu melakukan studi literatur sebelum terjun ke lapangan agar memiliki wawasan tentang apa yang akan kita bahas.


Elma Ariella Khoriqul Hayumi
Baca selengkapnya
Uji Lapang Para Anggota Magang UKM Ecpose

Uji Lapang Para Anggota Magang UKM Ecpose

Seperti biasa, sekretariat UKM Ecpose tidak pernah sepi oleh awak anggotanya.  Seperti yang nampak pada Minggu, 20 Desember 2015 pagi ini, sebuah diskusi sedang berlangsung di antara lima anggota magang. Dipandu oleh dua anggota senior, mereka juga menyimak penjelasan mengenai pemetaaan sudut pandang dan permasalahan. 
Sebelum diskusi berlangsung, para anggota magang telah melakukan uji lapang di Pasar Tanjung. Mereka belajar bagaimana memetakan berbagai masalah yang ada di sana, serta memandang masalah tersebut dari berbagai sudut pandang. Dengan jangka waktu 2 jam, mereka sudah harus menghasilkan dua berita dari masalah yang telah mereka petakan. Berita yang sudah jadi, kemudian didiskusikan di sekretariat Ecpose untuk dievaluasi.
Dari hasil diskusi, ditemukan bahwa para anggota magang masih kesulitan dalam memetakan masalah. Karenanya, dua anggota senior yang mendampingi mereka menjabarkan langkah-langkah dalam memetakan masalah, serta cara menentukan  narasumber.  Adanya diskusi pagi ini diharapkan mampu menambah pengetahuan serta pengalaman para anggota magang dalam menulis sebuah berita.



Triana Novitasari
Baca selengkapnya
Perlunya 5W dan 1 H dalam menulis

Perlunya 5W dan 1 H dalam menulis



Minggu, 20 desember 2015 diadakan praktek lapang kelas tulis lpme ecpose. Praktek tulis ini dibagi 2 sesi yakni terjun lapang dan pmbahasan. Sesi terjun lapang dilakukan dengan objek pasar tanjung. Selanjutnya, Pembahasan praktek kelas tulis dimulai pada pukul 09.45 WIB dengan lokasi berpindah ke sekret ecpose.  Pembahasan yang dilakukan di sekretariat lpme ecpose mengedepankan konten dari tulisan, teknis tulisan serta evaluasi kendala lapang. Pembahasan dilakukan agar peserta magang bisa mengerti kesalahan saat praktek lapang dan menemukan solusinya. Peserta magang memperhatikan dengan serius evaluasi dari pembicara.

"Kendalanya ya itu mas, gapaham mau tanya apa ke narasumber" ujar ilham.senada dengan ilham triana juga mengeluhkan persiapan yang nihil sebelum praktek lapang. Reza selaku pembicara mengatakan bahwa studi riset pndahuluan menjadi hal penting sebelum wartawan terjun ke lapang. " penting bagi teman-teman untuk memahami analisa sosial guna membedah permasalahan" sahut reza. 5w + 1H adalah alat analisis yang perlu dimiliki agar penulis mampu memetakan permasalahan yang dihadapi. "Analisis "siapa" diperlukan guna menentukan narasumber, jadi biar tulisan kalian nggak hanya 1 orang aja" tambah reza.


Diskusi ditutup dengan menghasilkan beberapa solusi agar peserta magang lebih paham tentang pemetaan masalah. Diantaranya adalah mengadakan diskusi masalah serta menganalisis pola tulisan dari media umum. "Tempo, kompas dan lainnya bisa jadi referensi untuk kalian guna meningkatkan kemampuan menulis" tutup reza. 


oleh: Reza Aditya
Baca selengkapnya

Minggu, 20 Desember 2015

Positif Negatif Pedagang Di Bahu Jalan

Positif Negatif Pedagang Di Bahu Jalan

kelompok 2
oleh elma ariella
permasalahan : ketertiban PKL di pasar tanjung

Pasar Tanjung  merupakan pasar terbesar atau bisa disebut pasar induk di kabupaten  Jember. Pasar yang beroperasi dari pagi sampai malam ini seakan tak pernah sepi dengan lalu lalang manusia, baik para konsumen yang ingin membeli kebutuhan rumah tangga maupun pengguna jalan yang hanya numpang lewat saja. Hal tersebut biasa terjadi utamanya di bagian timur pasar atau yang kerap disebut blok timur pasar.
Blok timur pasar bisa disebut sebagai salah satu bagian teramai di Pasar Tanjung.  Tempat berjualan para pedagang yang ada di bahu jalan bisa menjadi salah satu faktor tempat tersebut terlihat ramai. Bahkan hal tersebut juga dirasakan oleh pengguna jalan yang juga konsumen pasar seperti salah seorang bapak yang berdomisili di sekitar Pasar Tanjung mengatakan bahwa sebenarnya pedagang yang ada di bahu jalan merugikan karena menyebabkan macet, tapi mereka sepenuhnya tidak bersalah, beberapa kendaraan sendiri juga menyebabkan kemacetan, seperti kendaraan yang sering bongkar muat barang yang akan didistribusikan ke pedagang di pasar tersebut juga ikut andil dalam kemacetan yang terjadi pada jam tertentu. Berbeda dengan pendapat tersebut, seorang pengguna jalan yang lain mengatakan bahwa kemacetan tersebut disebabkan oleh pedagang dan dinas terkait yang seharusnya bisa menertibkan secara rutin keberadaan pedagang bukan menunggu adanya laporan dari orang lain baru menindaklanjuti.
Selain pengguna jalan yang merasakan dampak dari tata letak pedagang di blok timur tersebut para konsumen juga terkena dampaknya. Seperti salah seorang pembeli mengatakan jika sebenarnya kenyamanan juga sedikit terganggu tetapi berbelanja diluar lebih mudah dijangkau. Jadi menurutnya hal tersebut ada sisi positif dan negatifnya. Tidak semua pedagang mengganggu lingkungan.
Baca selengkapnya
Perijinan PKL di Trotoar Pasar Tanjung

Perijinan PKL di Trotoar Pasar Tanjung

kelompok 2
oleh triana novitasari
permasalahan : ketertiban PKL di pasar tanjung


Pemandangan pagi hari di Pasar Tanjung tak jauh berbeda dengan pagi lainnya. Beberapa pedagang sudah siap dengan lapaknya yang tergelar di bahu jalan. Para pembeli juga sudah tersebar di setiap sudut pasar. Meski kios-kios yang berada di dalam wilayah pasar belum menampakkan dagangannya, suasana pasar tetap saja ramai.
 Para pedagang kaki lima di sekitar bahu jalan nampak ramai pembeli. keberedan mereka nampak menyusahkan pengguna jalan, baik yang berjalan kaki maupun yang menggunakan kendaraan. kehadiran para pkl di trotoar maupun bahu jalan bukanlah tanpa ijin. ada pihak yang mengatur jalannya bisnis di trotoar Pasar Tanjung bagian timur tersebut. menurut kesaksian seorang penjual gorengan, Pasar Tanjung menggunakan sistem "karcis" untuk membayar ijin usaha. Sistem tersebut dicanangkan oleh seorang pedagang kaki lima yang juga mengadu nasib disana. Lain pedagang lain pula kesaksiannya. Di Pasar Tanjung bagian barat, seorang pedagang jam mengaku bahwa ia membayar sewa pada orang pemda. Saat ditanya alasan mengapa tidak berdagang di bagian timur, ia beralasan bahwa di daerah tempatnya sekarang lebih terjamin karena tempat usahanya memiliki ijin yang resmi. 
 Mengenai besarnya tarif ijin usaha, tidak didapatkan informasi. Meski demikian, diakui seorang pedagang bahwa tidak ada perbedaan yang mencolok antara pendapatan penjual di dalam wilayah pasar, maupun yang ada di trotoar. Untuk berjualan di kios dalam, pedagang harus membeli kios tersebut. Hal tersebut tidak serta merta mengurangi pendapatan mereka. 

Baca selengkapnya
(tanpa judul) fasilitas kebersihan pasar tanjung

(tanpa judul) fasilitas kebersihan pasar tanjung

tanpa judul
kelompok 1_ilham faurizal rahman
permasalahan : fasilitas kebersihan pasar tanjung

Sampah yang berserakan di area pasar Tanjung sudah merupakan hal biasa bagi pedagang, pembeli ataupun warga sekitar. Sampah yang dihasilkan dari hasil penjualan seperti halnya sayur-mayur ataupun sampah kering anorganik ini sedikit mengganggu pandangan mata, karena banyak dari sampah-sampah tersebut yang tidak dimasukkan kedalam keranjang sampah melainkan hanya ditumpuk begitu saja di pinggir-pinggir jalan pasar.
Siti Maryam salah satu PKL yang ada di pasar tanjung mengatakan "fasilitas sampah (tempat sampah .red) yang ada gak cukup untuk menampung sampah, jadinya ditumpuk-tumpuk. Disini juga tinggal nunggu petugas kebersihan dateng dan bersihin sampahnya."
Ahya' salah satu PKL menambahkan "tumpukan sampah itu kadang gak keangkut sama truk sampah gara-gara kocar-kacir. Jadi pedagang yang kadang harus bersihin sendiri. Juga disini gak ada tempat untuk sampah anorganik atau organik. Padahal sampah-sampah kalo dikumpulkan itu bisa dimanfaatin lagi entwh yang bekas sayuran dibuat pakan kelinci atau apa gitu."
Keadaan pasar yang bersih sejatinya akan memicu respon pembeli yang lebih, seperti halnya yang ditambahkan oleh Ahya'. "Kalo kebersihan pasar Tanjung ini lebih dijaga pasti pelanggan tambah banyak soalnya orang-orang kaya biasanya gak mau buat beli disini soalnya alasannya kotor."
PKL di pasar Tanjung ini sebenarnya sedikit merasa tidak nyaman untuk berdagang sehari-hari, dikarenakan masalah sampah. Ahya' juga menuturkan "sebenernya kurang enak jualan disini, tapi mau gimana lagi. Soalnya gak ada lokasi lagi, jadi ya sudah diterima apa adanya."

Baca selengkapnya