Selasa, 17 November 2015

Inikah Indonesiaku?



Oleh: Savira Nurwahyuni

                Jika freeport dan kelapa  sawit bisa meraup keuntungan milyaran rupiah, kenapa Indonesia masih miskin?
                Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman..
                Jika kalian mendengar lirik lagu tersebut, kekayaan dan kemakmuran di Indonesialah yang pasti akan terbayangkan. Tongkat kayu dan batu saja bisa jadi tanaman! Wow Indonesia amazing! Tapi, jangan terlalu bangga dengan kekayaan Indonesia! Apakah semua rakyat Indonesia sudah merasakan kekayaan bumi Indonesia? Jika iya, mengapa masih banyak anak – anak busung lapar? Mengapa masih banyak anak putus sekolah? Mengapa kesejahteraan belum merata di Indonesia?

                Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah pertambangan emas di daerah Papua. Dengan cadangan 25 milyar pon tembaga, 40 juta ons emas dan 70 juta ons perak, freeport menjadi tambang emas terbesar didunia menururt Mining Internasional (sebuah majalah perdagangan).  PT Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport McMoran Coppper & Gold Inc. Perusahaan ini merupakan perusahaan penghasil emas terbesar didunia melalui pertambangan Gasberg. Freeport berdiri diatas 4,1 juta hektar di tanah papua yang menjadi hak eksklusif Freeport. Sejak kehadirannya di tahun 1967, PT Freeport telah membuka dua tempat di Papua, masing – masing tambang Ertsberg (1967-1988) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembagapura, Kabupaten Timika, Papua.  PT Freeport bisa meraup pedapatan sebesar US$ 6,55 milyar pada tahun 2007. Dengan pendapatan yang sangat besar ini, tentunya masyarakat Papua dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun pada kenyataannya Papua merupakan daerah dengan kesejahteraan penduduknya yang rendah. Banyak masyarakat Papua yang kelaparan, buta huruf, bahkan meninggal karena tidak mampu pergi ke dokter. Tingginya pendapatan yang dapat dihasilkan daerah ini sangat berbanding terbalik dengan kehidupan masyarakatnya. Lalu kemana pendapatan US $ 6,55 milyar dari freeport? 80% pendapatan freeport menjadi milik USA, dan 20% menjadi milik Indonesia. Apakah masih berpikir Indonesia kaya?

                Sejenak lupakan mengenai freeport, mari kita pindah ke Pulau kedua terbesar di Indonesia. Yup, Kalimantan! Jika berbicara tentang Kalimantan, yang terlintas adalah perkebunan sawit yang bisa menghasilkan omset US$ 19,5 milyar atau sekitar 200 triliun rupiah. Tanah kalimantan terkenal dengan hutan hujan tropisnya yang merupakan paru – paru dunia. Namun, akhir – akhir ini banyak oknum – oknum nakal yang sengaja memanfaatkan musim kemarau di Kalimantan. Misalnya di  Nyaru menteng, Palangkaraya merupakan kawasan konservasi orang utan atau arboretum yang lahannya kini habis terbakar. Bahkan, pada Selasa (20/10/15), jarak pandang hanya 30 m. Keajaiban pun banyak terjadi,  tanah – tanah yang kering dan hangus bekas kebakaran hutan tiba – tiba dipenuhi dengan bibit kelapa sawit. Aaahhh mungkin ini maksud dari lirik lagu yang menjadi pembuka tulisan ini. Memang, pendapatan dari kelapa sawit sebagian untuk menyumbang devisa negara. Namun, apakah sebanding dengan penderitaan masyarakat disekitarnya? Lihatlah anak – anak daerah perbatasan di Kalimantan Utara yang harus menyebrangi sungai dan melewati hutan belantara tanpa alas kaki untuk pergi ke sekolah. Benarkah Indonesia kaya?

                Setiap permasalahan seperti diatas pasti ada jalan keluarnya, so woles brohh! Misalnya nih ya pemerintah bisa memperbaiki mengenai perjanjian Indonesia – Freeport agar tidak terlalu merugikan Indonesia, menjalankan Undang – Undang secara tegas agar tidak terjadi lagi pembakaran hutan demi kepentingan sebuah golongan, dan pastinya mensejahterakan rakyat dengan membuat perusahaan – perusahaan yang akan banyak menyerap tenaga kerja. Lalu, apa kita diam dan menunggu program dari pemerintah saja? Tidak! Sebagai generasi muda mari berkarya, ciptakan lapangan pekerjaan yang  dapat menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Indonesia masih berusaha, Otw merdeka yang sesungguhnya!

Bagikan

Jangan lewatkan

Inikah Indonesiaku?
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.