Selasa, 17 November 2015

SALIM KANCIL PAHLAWAN KOTA LUMAJANG


Salim kancil adalah  seorang petani yang menolak keras adanya penambangan pasir liar di pesisir pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Tosan, rekan Salim Kancil juga menolak tegas adanya penambangan pasir liar itu. Alasan mereka menolak kegiatan tambang tersebut karena merusak pertanian warga dan truk-truk pasirnya juga sering membuat celaka warga sekitar. Penolakan aktivitas penambangan pasir oleh masyarakat Desa Selok Awar-Awar sudah dimulai sekitar Januari 2015.
Aktivitas Salim Kancil menolak kegiatan tambang di desanya memicu kemarahan banyak pihak. Salim menjadi korban aksi kekerasan sekelompok orang secara brutal. Aksi kekerasan itu terjadi pada tanggal 26 September 2015, tepatnya hari Sabtu. Segerombolan preman mendatangi kediaman Salim Kancil. Salim yang saat itu sedang menggendong cucunya yang berumur 5 tahun, langsung meletakkan cucunya di lantai ketika segerombolan preman tersebut datang dan menjemput paksa. Para preman kemudian menyeret  Salim dengan keadaan tangan di ikat dan membawa dia menuju Balai Desa yang berjarak 2 kilometer dari rumahnya. Di sepanjang jalan menuju Balai Desa, Salim Kancil terus dihajar oleh preman-preman dengan senjata yang mereka bawa. Warga sekitar ketakutan melihat aksi brutal itu, tidak ada yang berani melawan mereka.
Di Balai Desa, preman-preman ini menyeret masuk Salim dan menghajarnya tanpa menghiraukan kegiatan belajar mengajar anak-anak di PAUD. Selain di hajar, Salim juga di setrum berkali kali. Mereka juga membawa gergaji untuk menggorok leher Salim. Kebal dengan penganiayaan tersebut, Salim dibawa  kembali ke sebuah pemakaman. Di pemakaman itu kemudian mereka melanjutkan aksi-aksi mereka. Salim kancil kembali di serang dengan senjata-senjata mereka. Setelah itu mereka menggunakan batu untuk memukul Salim sampai ambruk ke tanah. Salim akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di tempat ini dengan posisi tertelungkup dengan tangan terikat.

Sebelum membantai Salim, para gerombolan preman juga menyerang Tosan. Mereka mendatangi Tosan sekita pukul 07.30. Mereka menghajar Tosan di rumahnya dengan pentungan kayu, pacul, celurit dan batu. Tosan berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan sepeda namun prema-preman tersebut bisa mengejarnya. Tosan lalu ditabrak dengan motor di lapangan. Tak berhenti di situ, mereka kembali menganiaya Tosan dengan senjata senjata yang mereka bawa. Bahkan Tosan sampai ditelentangkan di tengah lapangan kemudian dilindas motor berkali-kali. Segerombolan preman ini berhenti melakukan aksinya ketika salah satu warga yang bernama Ridwan datang dan melerai. Kemudian Tosan segera dilarikan ke rumah sakit dan berhasil diselamatkan.

Oleh: Dwi Septiani

Bagikan

Jangan lewatkan

SALIM KANCIL PAHLAWAN KOTA LUMAJANG
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.