Sebaik apapun manusia, pasti ada saja yang mencela. Seburuk
apapun manusia pasti akan ada yang membela. Memang, sudut pandang setiap orang
melihat itu berbeda-beda. Maka menerima
kritik atau celaanpun dari sudut pandang yang berbeda pula, membuatnya sebagai
penguat atau pelemah diri. Seperti yang
dilakukan oleh Siti Herliana Puspitasari, atau yang kerap disapa Pita. Ia
menjadikan sindiran
sebagai penguatnya untuk mencapai apa yang ia tuju, hingga saat ini ia bisa menjadi mahasisiwi Universitas Jember
jurusan D3 Kesekretariatan.
Pita yang
lahir di Blitar, 29 Maret 1997 ini mulai mengalaminya ketika ia berkeinginan melanjutkan
studi ke SMP 1 Srengat yang merupakan sekolah unggulan. Sindiranpun mengalir kepada Pita, guru dan teman-temannya meragukannya
untuk bisa diterima di SMP 1 Srengat dengan otak yang pas-pasan. Menurut Pita,
pendapat orang-orang tersebut
tidak sepenuhnya salah. Maka timbul tekadnya untuk menunjukkan bahwa
keberhasilan tidak haya milik mereka yang pandai, tetapi juga milik mereka yang
mau berusaha. Pita berkeyakinan, dengan belajar sungguh-sungguh ia bisa diterima di SMP 1 Srengat.
Impian Pita terwujud. Ia berhasil menunjukkan bahwa
orang-orang terlalu cepat mengambil keputusan tentang dirinya. Mottonya adalah,
apapun yang terjadi sekarang, jalani meskipun terkadang berat karena itu adalah
bagian dari proses menuju sukses.
Kejadian itu terulang kembali saat Pita ingin
melanjutkan ke SMA favorit, SMAN 1 Srengat.
Iapun tetap berpegang teguh dengan mottonya, dan lagi-lagi ia berhasil.
Bahkan ia bisa berprestasi melalui Pramuka. Sementara orang-orang yang telah
meragukannya, Pitapun bisa tertawa saat berjumpa dengan mereka.
Pita yang hobinya menonton drama korea dan membaca
novel melanjutkan perjuangannya untuk kuliah. Kegagalan dari jalur SNMPTN dan
SBMPTN tak membuatnya menyerah. Jalur mandiripun ditempuh oleh putri dari
pasangan Hery Setyawan dan Lilik Suryani yang mempunyai semangat belajar tinggi
ini. Pernah dalam 1 minggu Pita 4 kali melakukan perjalan dari Blitar ke Jember
dan sebaliknya untuk proses seleksi. Hingga ia rela tidur di masjid dan
terminal. Dan akhirnya Tuhan menjawab doa Pita untuk menjadi mahasiswi
Universitas Jember melalui jalur mandiri.
Banyak yang bisa dipelajari dari seorang Pita, yang
telah membuktikan bahwa dengan usaha dan kerja keras seseorang bisa mewujudkan
impiannya. Jangan mudah meremehkan orang lain, dengan apa yang ada pada orang
tersebut saat ini. Karena roda pasti berputar, dan tidak ada yang mustahil
terjadi di dunia ini. Meskipun saat
ini Pita D3, Pita akan menujukkan bahwa ia tidak kalah dengan mahasiswa S1. Ia akan
menjadi mahasiswi yang aktif dan berprestasi. Pita akan memanfaatkan waktu
kuliah dengan sebaik-baiknya sehingga ia tidak akan mengecewakan orang tuanya.
Bagikan
Profil Pita
4/
5
Oleh
Unknown