Jumat, 04 Desember 2015

Efek Samping Pemajuan Sebagian Matkul UAS

UAS merupakan salah satu kegiatan evaluasi hasil belajar mahasiswa. Evaluasi ini adalah pemberian penilaian terhadap kemampuan mahasiswa dalam menerima, memahami, dan menguasai bahan studi yang disajikan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan, dan menilai perubahan sikap dam keterampilannya.
            Di Fakultas Ekonomi telah bertahun-tahun diadakan UAS dan pelaksanaannya diberikan jadwal yang telah dibuat oleh bagian akademik dan disetujui Pembantu Dekan 1. Namun, penyetaraan pelaksanaan waktu UAS di FE hingga saat ini masih belum terlalu berjalan dengan baik. Masih saja ada sebagian dosen yang tidak mengikuti jadwal UAS dan lebih memajukan pelaksanaan UAS saat mata kuliah lainnya masih sedang aktif di dalam konteks pembelajaran. “Dalam mengatur waktu belajar untuk waktu UAS yang dimajukan itu saya merasa sedikit kerepotan, soalnya mata kuliah yang lain masih aktif dan juga ada tugas, jadi yang lainnya harus saya kesampingkan dulu demi UAS.” Ujar Alfis, mahasiswa S1 IESP.
            Senada dengan Alfis, Niken mahasiswi S1 IESP menyatakan, “Dosennya terlalu sibuk memang. Alasannya dimajukan karena sibuk. Belajarnya juga sistem kebut, di pertemuan terakhir sebelum UAS saja ada penumpukan materi yang dibahas. Mau gak mau aku harus ngulang sendiri (Materi, Red) biar paham.”
            Tentang adanya sebagian dosen yang memajukan UAS ini dibenarkan oleh Sub Bag. Akademik. “Memang ada yang memajukan UAS-nya. Tapi UAS nya dimajukan soalnya ada tiga hal yang mempengaruhi. Yang pertama itu ada dosen yang berkepentingan peribadatan seperti umroh. Yang kedua itu karena ada dinas dari Rektorat ataupun Dikti. Terakhir itu karena memang sudah ada perjanjian sebelumnya antara mahasiswa dan dosen. Jadi kalau karena tiga hal itu atau yang lain yang bisa dipahami atau dimaklumi itu tidak apa-apa. Yang penting materi yang ada itu sudah selesai disampaikan.” Ujar Sugianto.
Pemahaman Materi yang Dirasa Kurang
            Dalam satu semester ada 14 kali pertemuan yang harus dihadiri mahasiswa untuk mendapatkan materi. Namun, bagi dosen tersendiri pertemuan tersebut tidaklah terlalu penting. Selesainya semua materi yang diberikan itulah yang biasa menjadi patokan. Ariwan selaku Dosen Manajemen turut menanggapi. “Sistem pendidikan kita saat ini memang agak repot. Soalnya dosen itu diberi batasan minimal kehadiran itu sebanyak 6 kali. Jadi kalau materinya sudah selesai, ya itu sudah tidak jadi masalah meskipun UAS sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.”
            Terkait dengan wewenang yang dimiliki oleh dosen, Ariwan, menghimbau kepada para mahasiswa agar jangan terlalu pesimis karena dosen sejatinya memiliki wewenang yang lebih. Beliau berpesan, “Jika memang ada dosen yang memajukan UAS-nya, dan materi yang diberikan dirasa kurang paham. Cari saja buku yang dipakai sama dosen itu, terus dipelajari dan dipahami sampai mengerti materinya. Karena nilai itu hasil akhir dari perjalanan mahasiswa belajar.”
            

Bagikan

Jangan lewatkan

Efek Samping Pemajuan Sebagian Matkul UAS
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.